Kerajinan Kayu Fosil Pacitan

PACITAN - Indonesia sangat kaya akan budaya. Hal tersebut dapat terlihat dengan adanya berbagai macam suku bangsa yang secara otomatis membentuk adat-istiadat berbeda-beda juga. Dengan perbedaan ragam budaya tersebut membentuk setiap daerah di Indonesia memiliki ciri khas dan karakter. Ternyata ciri khas dan karakter tersebut tidak terlepas dari hasil bumi pada masing-masing tempat tinggal mereka. Peninggalan-peninggalan budaya nenek moyang menjadi warisan kehidupan mereka sebagai bekal hidup. Hal-hal tersebut diatas dapat terlihat dari ciri khas pakaian adat, alat rumah tangga dan norma budaya keseharian yang dilakukannya. Dapat dikatakan hasil bumi yang berlimpah menjadi penyokong budaya suatu daerah untuk tetap hidup atau tidak punah.
 
Ternyata pada saat ini budaya tersebut tidak berakhir hanya dari sesuatu yang dibuat oleh nenek moyang mereka saja, tetapi terus dikembangkan oleh penerusnya. Mereka terus mencari hasil-hasil bumi di sekitar mereka tinggal untuk di ungkapkan ke public sebagai budaya khas dari daerah mereka yang tidak dimiliki oleh daerah lain. Hal tersebut terlihat di daerah Pacitan, Jawa Timur. Mereka sejak dahulu terkenal dengan kerajinan batu-batuan yang dijadikan perhiasan seperti batu akik, kalung, hiasan dinding, patung, batu marmer sebagai keramik lantai serta hasil laut yang terkenal dengan hasil tambak ikannya.

Belakangan ini pengrajin Batu di daerah pacitan menghasilkan batu-batu indah dengan tekstur natural yaitu batu bermotif kayu yang ternyata adalah batang kayu yang sudah menjadi fosil. Kayu tersebut mengeras menjadi seperti batu dikarenakan sedimentasi pengapuran yang menjadikan pertumbuhannya berkembang mengeras bukan melebar atau dapat dikatakan sedikit terhambat oleh bebatuan kapur dan karang karena letak pegunungan pacitan tidak terlalu jauh dengan pantai selatan perbatasan antara Jawa Tengah dan Jawa Timur. Faktor alam dan lokasi lingkungan yang membuat banyak ditemukannya fosil kayu batu di pegunungan sepanjang daerah Wonosari sampai Pacitan atau mungkin sepanjang perbukitan pantai selatan pulau. 

Kekayaan alam natural ini membuat para pengrajin batu semakin kaya akan karya. Ide-ide pemanfaatan sumber alam ini sejalan dengan perkembangan desain yang lebih bersifat modern. Perkembangan dunia desain yang modern ternyata membuat pemakaian unsur-unsur alam mempunyai nilai harga jual yang lebih tinggi dibandingkan desain-desain kontemporer yang menggunakan elemen buatan sebagai elemen pembentuk suatu desain. Hal tersebut terjadi dikarenakan saat ini elemen natural sangat susah dicari sebab sudah mulai habis dimanfaatkan manusia.

Pemanfaatan hasil alam berupa fosil kayu ini ternyata sangat banyak kegunaannya sebagai elemen-elemen seni dan desain. Fosil kayu ini dapat dibuat menjadi bermacam-macam bentuk dan fungsi seperti Keramik kayu, Dinding motif tekstur kayu, Patung, meja Ruang Tamu, Kaki Meja Makan, Batu akik, Cincing, Gelang, Gantungan Kunci, Kalung, Tirai, Tas Jinjing dan masih banyak lagi jika dikembangkan menurut fungsi-fungsi modern saat ini.


Sumber: jatim.info
 

JADILAH ORANG PERTAMA YANG MENGOMENTARI :



Dikirim oleh Unknown pada 02.56. dan Dikategorikan pada , , , , , . Kamu dapat meninggalkan komentar atau pesan terkait berita / artikel diatas

.

.
Pulau Seribu

PENYEWAAN MOBIL AMBULANCE

PENYEWAAN MOBIL AMBULANCE

PENGUNJUNG ONLINE

2013 Berita Pacitan. All Rights Reserved. - Designed by Berita pacitan