8 Daerah Selatan Rawan Tsunami
Berita, News, Pacitan 17.42
Musim penghujan
tampaknya bukan hanya sebatas waspada terhadap datangnya musibah banjir
saja. Bencana tsunami pun berpotensi terjadi, bahkan delapan daerah di
wilayah selatan Jatim terbilang rawan terkena bencana itu.
Delapan
daerah itu adalah, Pacitan, Trenggalek, Tulungagung, Lumajang, Malang,
Ponorogo, Jember dan Banyuwangi, daerah itu letaknya berdekatan dengan
pesisir selatan pulau Jawa dan berada di jalur lintasan dua lempeng
bumi yakni lempeng Eurasia dan Indo Australia.
Kepala
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur, Sudarmawan
mengatakan, potensi tsunami itu ada karena daerah itu sering terjadi
gempa dan tanah longsor. “Saat
ini memang belum ada tanda-tanda, tapi seperti gempa yang terjadi di
Pacitan dan Malang beberapa waktu lalu bisa menjadi kewaspadaan bagi
masyarakat sekitar,” katanya.
Menurutnya,
sejauh ini infrastruktur untuk mengantisipasi datangnya bencana itu
sudah diterapakan, seperti pemasangan alat peringatan dini di semua
pantai, sirine tanda bahaya dan jalur evakuasi juga telah terpasang
untuk membantu penyelamatan masyarakat.
Darmawan
mengakui, untuk menghindarkan semua masyarakat dari bencana itu memang
tidak bisa dilakukan, namun setidaknya bisa meminimalisasi dampak
bencana dari korban dan kerugian yang akan ditimbulkan ketika bencana
itu datang. “Beberapa
simulasi telah kita gelar di wilayah pesisir pantai selatan itu, agar
masyarakat lebih siap ketika bencana datang,” tuturnya.
Data
BPBD menyebutkan, akhir-akhir ini terjadi beberapa gempa bumi di
wilayah Indonesia, seperti pada 2 Desember kemarin terjadi gempa 5,4
skala richter (SR) di 75 km tenggara kabupaten Simeulue Aceh, pada 1
Desember lalu pun terjadi gempa 6,7 SR di 250 km timur laut MALUKU, lalu
gempa 5,2 SR pada 28 November di timur laut Nias Selatan Sumatera
Utara, lalu pada 25 November terjadi gempa 5,2 SR di barat daya
Tasikmalaya Jawa Barat dan pada 22 November terjadi gempa 5,4 SR di
barat daya Gorontalo. Bahkan tercatat sejak 17 Agustus hingga 2
Desember, tercatat ada 60 kali gempa bumi di wilayah Indonesia.
Menurut
Darmawan, gempa bumi di laut yang telah terjadi itu sejauh ini belum
mengakibatkan terjadinya bencana tsunami. Meski demikian, kewaspadaan
khususnya di delapan wilayah selatan Jatim itu harus terus ditingkatkan. “Pusat
data kita terus siaga mengawasi terjadinya gempa bumi ini selama 24
jam, sehingga peringatan terjadinya bencana, termasuk bencana banjir dan
lainnya bisa lebih cepat,” tuturnya.
Selain
itu, sejauh ini data BMKG juga mengungkapkan ketinggian gelombang laut
di wilayah Jatim saat ini belum ada tanda-tanda bahaya, seperti tinggi
gelombang laut di laut Jawa masih berkisar sekitar 1,3 meter, Selat Bali
1,5 meter, samudra hindia 2,5 sampai 3 meter, perairan Bawean 0,8
meter, perairan kepulauan Kangean 1,3 meter, dan selat Madura 0,8 meter.
jib
Sumber: Surabayapost.co.id
JADILAH ORANG PERTAMA YANG MENGOMENTARI :