Pantai di Pacitan Mulai 'Dijamah' Pengusaha Asing
Gallery, Pariwisata 12.02
Sejumlah pengusaha asing mulai ‘menjamah’ kawasan Pantai Watukarung di Kecamatan Pringkuku, Pacitan, Jawa Timur. Penginapan yang mereka bangun sejak beberapa tahun lalu telah dimanfaatkan para wisatawan luar negeri untuk bermalam. "Di sana ada tiga homestay," kata Kepala Desa Watukarung, Wiwid Pheni Dwiantani, saat dihubungi, Kamis, 31 Oktober 2013.
Tiga penginapan itu adalah Lestari, Istana Ombak, dan Watuhutan. Ia menjelaskan, pemilik tempat usaha itu merupakan pengusaha dari luar negeri yang bekerjasama dengan beberapa warga lokal. Selain mendirikan penginapan, sejumlah warga dari luar Pacitan juga telah membeli beberapa bidang tanah di kawasan Pantai Watukarung. Wiwid menyatakan fenomena itu tak lepas dari daya tarik lokasi wisata di desa setempat.
Ombak di Pantai Watukarung besar dan tidak pecah. Hal itu yang mendorong wisatawan asing seperti dari Jerman, Swiss, dan Belanda semakin berdatangan untuk berselancar di lokasi wisata tersebut. Karena itulah sejumlah investor dari luar negeri akhrinya menyediakan penginapan bagi turis-turis tersebut.
Hanya saja, pengembangan usaha yang dijalankan tidak sepenuhnya melibatkan pihak pemerintahan desa maupun kecamatan. Camat Pringkuku Joko Suyono, mengatakan jual beli tanah antara pengusaha asing yang menggunakan nama warga lokal langsung melalui notaris. ‘’Tidak lewat camat dan kades,’’ ujarnya kepada Tempo.
Adapun harga tanah yang dibeli pengusaha asing melebihi nilai jual obyek pajak (NJOP). Sesuai informasi yang ia terima dari warga Desa Watukarung, harga per hektar tanah bisa menembus ratusan juta rupiah. Padahal umumnya hanya Rp 20 juta dengan patokan NJOP Rp 20 ribu per meter persegi. ‘’Harganya selangit,’’ katanya.
Selain harga tanah yang tinggi, Joko menambahkan, pihak kecamatan dan pemerintah desa kesulitan memantau jumlah wisatawan asing yang keluar masuk di kawasan Pantai Watukarung. Selama ini, menurutnya, pihak pengelola penginapan tidak pernah memberikan laporan pengunjungnya ke perangkat desa. ‘’Tamu-tamunya berapa kami tidak pernah tahu,’’ ujarnya.
Sumber : http://www.tempo.co
JADILAH ORANG PERTAMA YANG MENGOMENTARI :
Dikirim oleh Unknown
pada 12.02.
dan Dikategorikan pada
Gallery,
Pariwisata
.
Kamu dapat meninggalkan komentar atau pesan terkait berita / artikel diatas