Pelatihan kewirausahaan munculkan peluang bagi para wanita di Pacitan
Berita, Ekonomi, Pacitan 10.19
Sekarang, Giri Makmur, sebuah organisasi masyarakat beranggotakan
7.500 di kabupaten Kebonagung, berusaha untuk membantu mereka melalui
pelatihan kewirausahaan.
"Saya tahu bahwa sangat penting untuk memiliki beberapa keterampilan,
terutama untuk menjalankan bisnis," kata Zakeus Sukatno, pemimpin Giri
Makmur, kepada Khabar Southeast Asia. "Oleh karena itu, warga di Pacitan
telah menyambut pelatihan ini."
Dimulai pada bulan Juni 2012, pelatihan kewirausahaan telah menyebar
ke semua dari 19 desa di kabupaten tersebut, difasilitasi oleh Yayasan Karena Kasih, lembaga nirlaba yang berpusat di Madiun.
"Kami memulai pelatihan dengan hanya 50 orang yang dipilih di antara
7.500 anggota," kata Zakeus. "Mereka dipilih berdasarkan partisipasi
mereka dalam organisasi, cara mereka meningkatkan bisnis mereka dan
kesediaan mereka untuk mendidik orang lain di masa depan."
Sejak itu, 623 orang telah mengikuti pelatihan - 90% di antaranya
perempuan - yang diadakan seminggu sekali selama satu bulan dan diikuti
dengan pemantauan kemajuan peserta oleh Yayasan Karena Kasih selama masa
satu tahun.
Sudarmi Yati, 45, mengatakan kepada Khabar dia telah mampu menggabungkan berbagai unsur dari pelatihan ke dalam pekerjaannya.
"Hal terpenting yang saya pelajari dalam pelatihan adalah
keterampilan manajemen. Saya memiliki usaha industri rumah tangga,"
katanya. "Namun, saya tidak memiliki pengetahuan yang cukup untuk
mengelolanya secara profesional," katanya kepada Khabar.
Pelatihan ini memberikannya wawasan untuk menargetkan pasar,
memperoleh izin, dan mengajukan pinjaman perbaikan bisnis. Pelatihan ini
juga memberikan kesempatan untuk belajar dari para peserta lain.
"Belajar dari satu sama lain pasti berguna," jelasnya. "Beberapa dari
kami juga memiliki industri rumah tangga yang sama seperti gula aren,
makanan lokal, atau produk lokal, tetapi target kami berbeda. Misalnya,
target saya untuk gula aren masih di Pacitan dan Jawa Timur, tetapi yang
lain tampaknya memiliki pasar yang lebih luas. Saya ingin belajar
bagaimana mereka mampu melakukan itu."
Sejak pelatihan, dia telah mampu meningkatkan permintaan untuk produknya sebanyak lebih dari 20%, kata Sudarmi.
Pemerintah dan pemimpin agama memuji upaya tersebut
Pejabat pemerintah setempat memuji upaya tersebut sembari mengakui
bahwa masih banyak yang perlu dilakukan untuk meningkatkan kondisi
ekonomi di kawasan pertanian.
"Setiap upaya positif untuk membantu komunitas kami dihargai di
Pacitan," kata pemimpin Kabupaten Pacitan, Indartato. "Sejak tahun 2011,
laju pertumbuhan ekonomi
di Pacitan tidak bergerak dalam kisaran 6,67% per tahun. Kondisi ini
jauh di bawah Jawa Timur pada umumnya. Kami berharap dan berusaha untuk
dapat menyamakan kabupaten lainnya di Jawa."
Industri rumah tangga merupakan 50% dari ekonomi Pacitan, ia
menambahkan. "Oleh karena itu, pelatihan kewirausahaan penting untuk
dimiliki."
Menurut bupati Kabupaten Kebonagung, Sugeng Widodo, pelatihan
menyebar ke semua dari 19 desa di wilayah itu. "Kami benar-benar
berterima kasih atas bantuan ini," katanya kepada Khabar. "Saya yakin
upaya ini memberdayakan komunitas kami, terutama perempuan."
Zakeus mengatakan bahwa setelah ikut dalam pelatihan, 156 anggota
mampu untuk menginvestasikan uang mereka untuk membuka berbagai industri
rumah tangga yang membuka peluang kerja bagi warga lainnya.
Pemimpin agama di Kebonagung, Iswahyudi Yadi, mengagumi upaya bersama
antara lembaga swadaya masyarakat (NGO) setempat dan masyarakat.
"Agama kami mendorong kita untuk saling mendukung. Pacitan akan
membutuhkan ini," kata Iswahyudi. "Kita bisa memerangi kemiskinan dengan
berfokus pada upaya yang baik untuk membantu satu sama lain".
Sumber: http://khabarsoutheastasia.com
JADILAH ORANG PERTAMA YANG MENGOMENTARI :