Saoto Pacitan , Minimalis Menggoda
Berita, Kuliner, Pacitan 10.44
Saat Anda menyusuri Jalur Lintas Selatan JLS yang baru sebagian beres
dibangun, di sepanjang Pacitan Jawa Timur, jangan lupa mampir warung
Soto Bu Maryati. Lokasinya tepat di sebalah Kantor Polisi Sektor
Kebonagung, makanya sering dikenal sebagai Soto Bonagung. Warungnya
sederhana, di pinggir sawah.
Ini soto jauh lebih simpel dibanding soto kebanyakan. Hanya paduan kuah bening, kecambah, suwir ayam kampung, ditambah taburan bawang goreng, irisan seledri, dan kacang tanah goreng utuh. Tidak ‘ruwet’ seperti soto Surabaya, Lamongan, soto-soto di Jawa Tengah apalagi Soto Betawi.
Kuahnya bening bening dikucuri kecap manis sedikit saja. Rasanya juga simple sedikit mirip sup bening, tambahan kecap spesialnya yang membuat soto ini berbeda rasa.” Selain bumbu, salah satu rahasianya memang ada pada kecap ini, yang dibuat sendiri,
”jelas Maryati.
Nah soto segar ini bisa Anda beli hanya dengan sekitar 10 ribu per mangkok. Hanya saja jangan kelewat sore. Jam bukanya sekitar pukul 10-11 siang, dan habis 4-5 jam kemudian. Selain soto Maryati, soto ala Pacitan bisa juga dinikmati di sejumlah warung lainnya. Ada Soto Giyem Disko, atau Soto Sebrok. Kedua warung itu ada di Desa Menadi. Rasanya mirip-mirip, segar, kuah bening, tanpa banyak ornamen, terasa ringan di lidah, sehingga semangkok mungkin tak akan cukup.
Ini soto jauh lebih simpel dibanding soto kebanyakan. Hanya paduan kuah bening, kecambah, suwir ayam kampung, ditambah taburan bawang goreng, irisan seledri, dan kacang tanah goreng utuh. Tidak ‘ruwet’ seperti soto Surabaya, Lamongan, soto-soto di Jawa Tengah apalagi Soto Betawi.
Kuahnya bening bening dikucuri kecap manis sedikit saja. Rasanya juga simple sedikit mirip sup bening, tambahan kecap spesialnya yang membuat soto ini berbeda rasa.” Selain bumbu, salah satu rahasianya memang ada pada kecap ini, yang dibuat sendiri,
”jelas Maryati.
Nah soto segar ini bisa Anda beli hanya dengan sekitar 10 ribu per mangkok. Hanya saja jangan kelewat sore. Jam bukanya sekitar pukul 10-11 siang, dan habis 4-5 jam kemudian. Selain soto Maryati, soto ala Pacitan bisa juga dinikmati di sejumlah warung lainnya. Ada Soto Giyem Disko, atau Soto Sebrok. Kedua warung itu ada di Desa Menadi. Rasanya mirip-mirip, segar, kuah bening, tanpa banyak ornamen, terasa ringan di lidah, sehingga semangkok mungkin tak akan cukup.
Sumber: Portalkbr.com
JADILAH ORANG PERTAMA YANG MENGOMENTARI :