Pacitan Optimis Jadi Daerah Penghasil Udang Terbesar

Haryono PacitanKABUPATEN Pacitan saat ini telah membuktikan diri sebagai daerah penghasil udang. Impian Masyarakat Pacitan untuk menjadi daerah penghasil udang terbesar di Indonesia sudah mulai terbukti. Dalam waktu 72 hari sejak benih udang atau benur ditebar oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) beserta Ibu Ani Yudhoyono, 16 Oktober lalu, kini sudah dapat dipanen dengan hasil yang memuaskan.

Panen Budidaya Udang Skala Mini Empang Plastik (Busmetik) pertama yang dikembangkan di Dusun Soge, Desa Sidomulyo, Kecamatan Ngadirojo Kabupaten Pacitan oleh Bupati Pacitan, Indartato itu disaksikan oleh Ketua Yayasan Damandiri, Prof Dr Haryono Suyono selaku sponsor utama, Kepala Badan Pengembangan Sumberdaya Manusia (BPSDM) Kementerian Perikanan dan Kelautan (KKP), Dr. Suseno Sukoyono serta pejabat terkait dan masyarakat Pacitan.

Keberadaan Busmetik di Pacitan itu merupakan peluang besar untuk meraih kenyataan kalau Pacitan masa mendatang akan menjadi penghasil udang terbesar di tanah air. Melihat hasil panen Udang Busmetik yang pertama menunjukkan bahwa potensi yang ada di Pacitan baik alam, SDM, modal, serta pemerintah daerah sangat mendukung.

Hasil panen pertama tidak kurang dari 5 ton itu akan menjadi pemicu untuk dikembangkannya di 7 (tujuh) kecamatan lainnya. Keberhasilan ini, kata Bupati Indartato, adalah merupakan terobosan baru yang tadinya dianggap tidak mungkin menjadi mungkin. Walaupun hanya 72 hari udang sudah bisa dipanen dan hasil panennya sama dengan waktu 100 hari pada umumnya.Jadi bisa menghemat 28 hari baik pakan, listrik maupun pengawasan.

”Keberhasilan ini merupakan contoh,” kata Prof Haryono Suyono terharu, saat mengangkat jala berisi udang dari empang. Ini bukti bahwa tekad dan persatuan didalam Pos Pemeberdayaan Keluarga (Posdaya) Mulyosari menempatkan masyarakat sebagai titik sentral pelaku pembangunan.

Komitmen bupati dan disiplin tinggi dari Sekolah Tinggi Perikanan (STP) sebagai pendukung dapat menghasilkan yang maksimal. “Ini merupakan anugerah Tuhan Yang Maha Kuasa dan program ini sudah kita tawarkan ke Jawa Timur, Jawa Tengah dan Jawa Barat,” tambah Prof. Haryono kemarin.

Kepala BPSDM KKP, Suseno Sukoyono mengatakan dirinya merasa bersyukur dengan hasil yang sudah dicapai hari ini. Selanjutnya bisa dikembangkan di kecamatan yang lain di Pacitan. Sehingga Pacitan menjadi pelopor tambak udang di pantai selatan.

“Saya menyampaikan apresiasi kepada pemerintah daerah,” ujar Suseno, ”Khususnya kepada Bupati Pacitan yang memebuka cakrawala baru budidaya udang di pantai selatan. Ini adalah merupakan pioner. Ini keberpihakan yang nyata dari pemerintah daerah kepada masyarakatnya. Di mana masyarakatnya dikenalkan budidaya udang yang nilai ekonomisnya tinggi dengan tehnik baru yang ramah lingkungan dan bisa dijangkau oleh segenap lapisan masyarakat,” jelasnya.

Bupati Pacitan, Indartato mengatakan benih udang yang ditebar Presiden SBY sudah ada hasilnya. Untuk itu pihaknya berterima kasih kepada Prof Haryono yang membawa masyarakat Pacitan menjadi pengusaha Busmetik yang berhasil. Keberhasilan ini, diharapkan membawa masyarakat Pacitan kedepan lebih makmur Lagi. “Ini adalah hibah dari Yayasan Damandiri,” ucap Indartato.

Perwakilan Bank UMKM Jatim, Purnomo yang ikut hadir dalam acara panen udang tersebut mengatakan, Bank UMKM sebagai mitra dari Yayasan Damandiri siap menggelontorkan dananya untuk tujuh wiayah kecamatan Pacitan yang ingin mengembangkan Busmetik.

Sementara Ketua Skolah Tinggi Perikanan (STP), Tatang Taufiq Hidayat, yang selama ini terlibat dalam pengembangan Busmetik menyatakan, dirinya akan terus mengawal pengembangan Bumestik ini. Pemasaran tidak sulit karena semua bidang usaha ikan diajak serta sehingga pasar sudah siap menampung hasil panen.

Kepala Desa Sidomulyo, Hanggono Suryo Wibowo, selaku Pembina Posdaya Muyosari menyatakan bahwa hasil panen dari tiga empang saat ini tidak kurang dari 5 Ton dengan harga rata-rata Rp70 – Rp80 ribu/Kg. Dengan keuntungan sebear Rp70 juta.

Dikatakan hasil kegiatan Bumestik dapat menunjang kegiatan Posdaya lainnya seperti tabungan simpan pinjam, pengembangan ekonomi produktif, pengolah hasil ikan, kegiatan Posyandu, PAUD dan kegiatan PKK lainnya.

“Kegiatan ekonomi produktif seperti penanaman Rumput Laut Graseraria juga dilakukan. Dia berharap masyarakatnya tidak menjadi penonton tetapi sebagai pelaku,” harapnya.
 
 
 

JADILAH ORANG PERTAMA YANG MENGOMENTARI :



Dikirim oleh Unknown pada 14.08. dan Dikategorikan pada , , , , . Kamu dapat meninggalkan komentar atau pesan terkait berita / artikel diatas

.

.
Pulau Seribu

PENYEWAAN MOBIL AMBULANCE

PENYEWAAN MOBIL AMBULANCE

PENGUNJUNG ONLINE

2013 Berita Pacitan. All Rights Reserved. - Designed by Berita pacitan