Pemukiman Pegunungan Waspada Longsor
Bencana, News, Pacitan, Utama 11.36
PACITAN – Intensitas hujan yang mulai bertambah pada pekan-pekan terakhir, membuat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pacitan, meningkatkan kewaspadaan. Khususnya pada pemukiman di kawasan-kawasan pegunungan. ‘’Warga juga harus waspada dengan gejala-gejala alam. Khususnya yang berada di pegunungan,’’ kata Kepala Pelaksana BPBD setempat Didit Maryanto.
Beberapa wilayah rawan bencana tanah longsor di antaranya Kecamatan Sudimoro, Ngadirojo, Tulakan, Tegalombo, Bandar, Nawangan, Arjosari, dan Pacitan. Selain Kecamatan Arjosari dan Pacitan, wilayah lain yang disebut Didit hampir keseluruhan area pemukimannya berada di pegunungan. Sehingga wajar saja jika BPBD berharap warga tetap menjaga kewaspadaan. Utamanya ketika hujan turun terus menerus pada malam hari.
Menghadapi ancaman potensi bencana tanah longsor, pihak BPBD sendiri akan mendirikan posko terpadu. Posko digunakan sebagai lokasi koordinasi lintas sektoral dari masing-masing Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) terkait. Seperti Dinas Kesehatan, Bina Marga Dan Pengairan, Palang Merah Indonesia (PMI) maupun TNI serta Polri. ‘’Untuk memudahkan kordinasi penanganan jika terjadi bencana alam,’’ terang Didit.
Meski sampai kini belum ada laporan terjadinya tanah longsor, tetapi peristiwa bencana alam yang satu itu pada tahun lalu menyebabkan kerugian cukup besar. Sebagai gambaran, sepanjang bulan Juni silam, kerugian dari terjangan tanah longsor mencapai ratusan juta. Saat itu, dari data pihak BPBD total ada 116 rumah milik warga rusak setelah diterjang material tanah longsor. Baik kerusakan ringan, sedang, sampai berat.
Catatan BPBD, pada masa pancaroba ini telah terjadi sekali peristiwa angin puting beliung. Yakni di wilayah Kecamatan Bandar. Meski tidak menimbulkan korban jiwa, tetapi terjangan angin membuat belasan rumah dan tempat ibadah mengalami kerusakan. Peristiwa yang terjadi Selasa (12/11) petang tersebut terjadi di Dusun Banyuripan, Desa Kledung. Saat itu angin kencang tiba-tiba berembus dari arah timur dengan durasi tak lebih dari satu menit. Tetapi dampaknya cukup besar. Sapuan angin membuat 16 atap rumah milik warga dan satu surau rusak. (dv/dik)
JADILAH ORANG PERTAMA YANG MENGOMENTARI :