Ratusan Warga Pindah ‘Nasib’ ke Kalimantan
Arjosari, News, Pacitan, Utama 11.32
PACITAN – Sedikitnya 158 orang warga Pacitan yang terangkum dalam 40 kepala keluarga (KK), resmi hijrah alias transmigrasi ke Kecamatan Tanjung Palas Tengah, Kabupaten Bulungan, Provinsi Kalimantan Timur, Jumat (15/11) lalu. ‘’Sebelum berangkat, seluruhnya mendapat pembekalan khusus selama dua bulan di Balai Latihan Ketransmigrasian Malang,’’ tutur Plt Sekretaris Daerah (Sekda) Pacitan Suko Wiyono.
Tak hanya itu, lanjut Suko, seluruhnya juga mendapat pelatihan dasar umum (PDU) bidang pertanian. Sehingga, kepindahan masyarakat dari Pacitan ke Kalimantan tersebut, tak hanya memindahkan orangnya, tetapi juga mampu menjaga nilai budaya serta menciptakan iklim kerja yang mumpuni. ‘’Kami tentu berharap, para transmigran ini bisa lebih maju dari saat ini,’’ harapnya.
Di sisi lain, program transmigrasi warga Pacitan ke luar pulau ini, merupakan hal yang rutin. Sebelumnya, Pemkab Pacitan sudah memberangkatkan 25 KK, dengan total sekitar 100 orang. ‘’Kali ini adalah yang kedua kalinya. Mungkin, tahun 2014 mendatang, kami akan memberangkatkan lagi sekitar 35 KK ke daerah yang sama,’’ terang Wicaksono, kabid Tenaga Kerja dan Transmigrasi Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Pacitan.
Ditambahkan Wicaksono, ada dua orang perawat yang diikutkan dalam rombongan transmigran tersebut. Untuk mendukung kehidupan peserta transmigrasi, Pemkab Pacitan juga memberikan bekal uang saku sebesar Rp 250 ribu. Termasuk, perlengkapan bercocok tanam, seperti sabit, cangkul, gergaji, ganco, dan sejumlah bibit pertanian. ‘’Termasuk, peralatan salat serta keperluan lainnya,’’ tandasnya.
Tak berhenti di situ. Wicaksono menegaskan bahwa seluruh peserta juga mendapat jaminan hidup selama setahun dari Pemkab Pacitan dan Pemprov Jatim. Menurut dia, pihaknya tak asal memberangkatkan orang ke luar pulau. Namun, ada pengawalan hingga lokasi tujuan. Termasuk, pemberian jaminan hidup. ‘’Di lokasi transmigrasi, kami sudah siapkan lahan 2 hektare untuk dikelola. Program transmigrasi ini akan memiliki manfaat cukup besar. Apabila, di lokasi tersebut sungguh-sungguh mengolah lahan pertanian yang ada,’’ terangnya.
Sementara itu, Sumarno, 39, warga Desa Karanggede, Kecamatan Arjosari yang turut serta dalam program ini mengaku memiliki asa besar ketika ikut transmigrasi. Dia hanya ingin hidup lebih baik. Sebab, ketika tinggal di Pacitan, dirinya tak memiliki lahan pertanian serta pekerjaan tetap. ‘’Sedangkan di Kalimantan, kami diberikan lahan 2 hektare dan bibit sayuran serta kebutuhan lainnya,’’ ucap Sumarno. (bc/dik)
JADILAH ORANG PERTAMA YANG MENGOMENTARI :