Tokoh Kependudukan Dunia Itu, Lahir di Pacitan

DIA PANTAS disebut sebagai tokoh kaliber dunia di bidang kependudukan dan keluarga sejahtera. Di tangan mantan Kepala BKKBN/Menteri Negara Kependudukan dan Menko Kesra dan Taskin ini, program kependudukan Indonesia mencapai puncak keberhasilan yang diakui dunia. Dia mutiara dunia tentang kependudukan dan keluarga sejahtera.

Prof Dr H
Haryono Suyono, MA, Menko Kesra dan Taskin (1998-1999) dan Kepala BKKBN (1983-1998), juga pantas digelari Bapak Keluarga Berencana Indonesia. Dia dengan kreatif, inovatif dan bekerja keras bahkan sering melampaui batas panggilan tugasnya, sukses menggalang Keluarga Berencana di Indonesia. Dia mengampanyekan semboyan sederhana: Dua Anak Cukup, tanpa mempermalukan suami-isteri yang punyak anak lebih dari dua.

Di bawah kepemimpinan pria kelahiran Desa Pucang Sewu, Pacitan, Jawa Timur, tanggal 6 Mei 1938 itu, BKKBN mendapat banyak penghargaan nasional dan internasional. Sebagai badan atau lembaga koordinasi BKKBN dua kali berturut-turut mendapatkan penghargaan Development Management Awards dari Lembaga Manajemen di Filipina, Jepang dan Hongkong. Tak heran, bila majalah TIME pun pernah menempatkannya sebagai satu dari lima puluh tokoh dunia dalam bidang kependudukan.

Sebelum menjabat Kepala BKKBN, putera bangsa berlatar pendidikan statistik, komunikasi massa dan Asisten Wakil Presiden Urusan Kesejahteraan Rakyat (1978-1983) sosiologi itu, 13 tahun menjabat sebagai Deputi di BKKBN Pusat. Dia memimpin berbagai kegiatan operasional. Selama berkiprah di BKKBN, berbagai pendekatan dan gebrakan kependudukan yang dianggap inovatif, mencuat ke permukaan dan membawa nama Indonesia melambung ke arena internasional.

Ditambah dukungan luar biasa dari Presiden Republik Indonesia Kedua (1966-1988) Presiden Soeharto, membuat pendekatan inovatif menjadi contoh dari komitmen yang harus dilakukan oleh para pimpinan negara, mengajak masyarakatnya mengadakan perubahan dan pembaharuan dalam pola pembangunannya, terutama menuju keluarga sejahtera.

Di tangan Haryono, Gerakan Nasional KB telah ikut menghantar Presiden Republik Indonesia Kedua (1966-1988) Presiden Soeharto untuk mendapatkan Penghargaan PBB UN Population Awards dalam bidang kependudukan (1988). Peristiwa ini sekaligus merupakan kebanggaan tersendiri bagi bangsa Indonesia. Karena ternyata peristiwa itu bersamaan dengan Hari Ulang Tahun Presiden Republik Indonesia Kedua (1966-1988) Presiden Soeharto. Ini merupakan peristiwa internasional pertama Presiden Republik Indonesia berpidato di forum internasional PBB di New York. (*)

JADILAH ORANG PERTAMA YANG MENGOMENTARI :



Dikirim oleh Unknown pada 11.58. dan Dikategorikan pada , , . Kamu dapat meninggalkan komentar atau pesan terkait berita / artikel diatas

.

.
Pulau Seribu

PENYEWAAN MOBIL AMBULANCE

PENYEWAAN MOBIL AMBULANCE

PENGUNJUNG ONLINE

2013 Berita Pacitan. All Rights Reserved. - Designed by Berita pacitan