Punya PLTU, tapi Ribuan KK Belum Nikmati Listrik

PACITAN – Meski Susilo Bambang Yudhoyono sudah hampir selesai menjalankan tugasnya sebagai Presiden RI untuk periode kedua, keprihatinan tampaknya masih menyelimuti masyarakat Pacitan, bumi kelahiran sang kepala negara. Terbukti, ribuan kepala keluarga (KK) di kota ini, belum menikmati aliran listrik.

Kondisi ini seolah kontras, dengan kedatangan Presiden SBY untuk meresmikan megaproyek Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) di Kecamatan Sudimoro, bulan lalu. Sebab, keberadaan PLTU di Pacitan, seolah tak ada manfaat dan bisa menjadi jaminan masyarakat Pacitan, untuk bisa menikmati aliran listrik. Lantaran, masih ada ribuan warga Pacitan yang belum menikmati aliran listrik.

Rupanya, kondisi geografis yang bergunung-gunung, menjadi alasan untuk tidak melakukan pemerataan pemasangan instalasi listrik. ‘’Sekitar 2000an KK belum menikmati aliran listrik,’’ jelas Kepala Dinas Pertambangan dan Energi (Distamben) Pacitan Sar Setyo Utomo, dilansir Media Aspirasi.

Meski begitu, Sar seolah masih bisa menyalahkan kondisi ekonomi masyarakat Pacitan. Menurutnya, angka konsumsi listrik di Kota 1001 Goa ini, masih berada di bawa rata-rata nasional. Rendahnya konsumsi listrik tersebut, terjadi lantaran faktor geografis. Sehingga, cukup menyulitkan pula, proses penyaluran maupun distribusi listrik.

Selain itu, faktor transportasi juga menjadi keluhan utama, pihak yang seharusnya bertanggungjawab dalam proses distribusi aliran listrik tersebut. Akibatnya, ketersediaan jaringan juga tak selalu bisa mencukupi. Menurut Sar, PT PLN (Persero) sebagai penyedia, juga belum bisa mengatasi persoalan, bagaimana cara mengangkut peralatan berat seperti trafo, atau tiang, jika akses jalan yang ada, kurang memadai untuk dilalalui kendaraan pengangkut. ‘’Ketersediaan jalan juga menjadi pertimbangan PT PLN dan secara ekonomis juga menjadi pertimbangan,’’ ungkap dia.

Untuk mencukupi kebutuhan listrik bagi warga, Sar mengaku bahwa Distamben akan berupaya melakukan koordinasi dengan pihak terkait. Tak hanya dengan PT PLN Unit Pelayanan dan Jaringan Pacitan, tetapi juga dengan PT PLN Distribusi Jatim di Surabaya. Tidak itu saja, Distamben juga berencana meminta bantuan ke Pemprov Jatim untuk tahun 2014. Semua itu, saat ini, baru tahap wacana dan rencana. Sebab, anggaran yang diperlukan cukup besar. Mencapai ratusan miliar rupiah. ‘’Sekitar Rp 200 miliar. Ya nggak mesti terealisasi seluruhnya. Itu secara bertahap,’’ terang Sar.

Ditambahkan dia, beberapa wilayah yang warganya belum banyak menikmati listrik berada di Kecamatan Tegalombo dan Bandar. Sebenarnya beberapa cara telah dilakukan untuk memenuhi terbatasnya ketersediaan jaringan listrik. Seperti dengan memanfaatkan listrik tenaga surya maupun tenaga air. Hanya saja jumlahnya memang masih terbatas.

Di sisi lain, ketersediaan listrik memang menjadi masalah tersendiri. Untuk perbandingan saja, pada tahun 2009 lalu masih ada sekitar 40 persen warga yang belum menikmati aliran listrik. Daerah yang belum teraliri itu sebagian besar berada di wilayah pelosok pedesaan. Saat itu berdasarkan catatan PT PLN UPJ Pacitan, dari total sekitar 150 ribu KK, baru sekitar  77.200 KK yang menikmati aliran listrik.

Sulitnya kondisi medan membuat upaya pengembangan jaringan alat penerangan ini terhambat. Sehingga untuk menjangkau titik-titik pemukiman warga di wilayah pelosok butuh investasi lebih terkait penyediaan infrastruktur. (dv/dik)

JADILAH ORANG PERTAMA YANG MENGOMENTARI :



Dikirim oleh Unknown pada 13.49. dan Dikategorikan pada , , , , , . Kamu dapat meninggalkan komentar atau pesan terkait berita / artikel diatas

.

.
Pulau Seribu

PENYEWAAN MOBIL AMBULANCE

PENYEWAAN MOBIL AMBULANCE

PENGUNJUNG ONLINE

2013 Berita Pacitan. All Rights Reserved. - Designed by Berita pacitan